Peringatan Maulid Nabi SAW jadi Momentum Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Umat Islam - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Peringatan Maulid Nabi SAW jadi Momentum Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Umat Islam

Dia memberi catatan, ilmu yang dimaksud bukan benar-benar persis seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an, tetapi nilai-nilai pengetahuannya. 

Peringatan Maulid Nabi  SAW jadi Momentum Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Umat Islam
Wagub Jateng saat hadir di Kalirejo, Kebumen
INI Kebumen KEBUMEN -  Peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW ini juga sekaligus untuk memperingati kelahiran ilmu pengetahuan yang lahir karena kelahirannya.

Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen,  saat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Khotmil Qur'an di Raudlotu Tarbiyatil Qur'an Al Ikhsan Desa Kalirejo, Kebumen, Minggu, 10 Oktober 2021.

Taj Yasin mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah umat muslim terbesar di dunia yang melakukan tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW, seharus banyak yang bisa memanfaatkan ilmu yang dia ajarkan. 

"Peringatan Maulid Nabi saya mengharap bukan hanya memeringati Maulid Nabinya, tetapi lebih dari itu. Mendudukkan atau memposisikan bahwa Nabi Muhammad ini adalah sebagai risalah. Sebagai Rasul," tuturnya

Taj Yasin lebih lanjut menjelaskan, Nabi Muhammad sebagai risalah artinya menyampaikan ilmu yang mengangkat derajat manusia. Saat Rasulullah lahir, ada pada zaman jahiliyah. Pada prosesnya, mereka diberi pengertian dan ilmu, sehingga ilmu itu berkembang.

Sebagai utusan Allah, Rasulullah mengetahui hukum Al-Qur'an dengan detail, kemudian menyampaikan dan menjelaskannya kepada manusia. Karena itu, Rasulullah adalah teladan sekaligus sumber rujukan pertama dan utama bagi umat Islam, baik yang hidup pada zamannya, maupun generasi berikutnya. 

Dia memberi catatan, ilmu yang dimaksud bukan benar-benar persis seperti yang tertulis dalam Al-Qur'an, tetapi nilai-nilai pengetahuannya. 

"Ilmu di dalam Al-Qur'an sendiri, tidak hanya letterlek pada kejadian waktu itu. Tetapi ada sisi-sisi yang lain, seperti apa yang terkandung dalam Al-Qur'an," katanya. 

Jika di era sekarang, Taj Yasin mencontohkan bagaimana ilmu pengetahuan tentang proses inseminasi buatan pada hewan ternak begitu berkembang saat ini. Jauh sebelum temuan ini muncul Al-Qur'an telah menuliskan tentang bagaimana proses pembuahan terjadi. 

Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan tentang pembuahan ini dikembangkan dengan berbagai rekayasa sehingga bisa didapatkan proses pembuahan yang bisa menghasilkan hewan ternak kualitas unggul. Proses inilah yang disebut insemknasi buatan, atau yang sering disebut pula sebagai kawin suntik. 

Proses inseminasi adalah dengan memasukkan spermatozoa dari ternak jantan unggul yang telah dicairkan ke-dalam saluran alat reproduksi betina. Cara itu mampu meningkatkan mutu genetik hewan ternak dalam waktu singkat dan menghasilkan anakan berkualitas dalam jumlah banyak. 

Proses memasukkan spermatozoa pada betina yang akan menjadi indukan menggunakan bantuan alat khusus yang disebut insemination gun. "Al-Qur'an itu selaras dengan zaman dan harus kita ikuti terus," pungkasnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>