TP PKK Dorong Konsumsi Sayuran Melalui Sosialisasi P2L dan Pelatihan Merangkai Sayuran - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

TP PKK Dorong Konsumsi Sayuran Melalui Sosialisasi P2L dan Pelatihan Merangkai Sayuran

"Untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Karena P2L pada dasarnya sama dengan program hatinya PKK," jelasnya.

TP PKK Dorong Konsumsi Sayuran Melalui Sosialisasi P2L dan Pelatihan Merangkai Sayuran
Kegiatan sosialisasi P2L TP PKK Kecamatan Kebumen 
INI Kebumen KEBUMEN - Kelompok Kerja (Pokja) III Tim Penggerak Pembinaan dan Pemberdayaan Keluarga (TP PKK) Kecamatan Kebumen mendorong penganeragaman konsumsi sayuran. 

Langkah ini dilakukan melalui sosialisasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Pelatihan Merangkai Sayuran di Pendopo Kecamatan Kebumen, Kamis, 21 Oktober 2021.

Ketua Pokja III Sri Haryanti, SpKp selaku ketua panitia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan dan kreativitas ibu-ibu PKK. Khususnya dalam menganekaragamkan konsumsi sayuran. 

"Dengan menganekaragamkan konsumsi sayuran, akan tercipta keluarga sehat," katanya. 

Sri Haryanti meminta ibu-ibu PKK memanfaatkan pekarangan tidak hanya untuk menanam bunga, tapi juga sayuran.

"Untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Karena P2L pada dasarnya sama dengan program hatinya PKK," jelasnya.

Sekretaris Camat Kebumen Edy Prayogi dalam sambutannya mewakili Camat, berharap semua peserta usai pelatihan bisa melakukannya di rumah masing-masing. Mengingat belum lama menjabat sebagai Sekcam, Edy meminta didoakan agar bisa melakukan tugas dengan baik dan amanah.

Kepada peserta yang berasal dari TP PKK desa/kelurahan se Kecamatan Kebumen, Edy mengungkapkan kegembiraannya karena semua Pokja telah melaksanakan programnya. Namun Edy juga merasa prihatin karena anggaran untuk TP PKK di desa masih kecil.

"Ke depannya jika ada musrenbangdes, TP PKK harus ada yang hadir dan membawa program Pokja," pinta Edy.

Dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kecamatan Kebumen, Haryani, menyampaikan bahwa P2L bertujuan meningkatkan pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong yang tidak produktif.

"Hasilnya bisa menjadi tambahan pendapatan keluarga, meningkatkan gizi, dan menghindari stunting," harapnya.

Haryani juga berharap kegiatan ini bisa melatih peserta trampil mengombinasikan sayur mayur agar anak-anak bisa menyukai, sehingga kebutuhan gizinya terpenuhi.

Pelatihan merangkai sayuran diberikan oleh Ratna Winarsih, seorang praktisi garnish. Ratna menjelaskan bahwa ilmu merangkai sayuran sudah go internasional, mudah-mudahan bisa menjadi bekal bagi ibu-ibu.

Pembuatan rangkaian sayuran menurut Ratna bisa digunakan untuk ruangan atau di meja makan. Menjadi centrepeace di pameran pameran. 

"Bahan yang digunakan utk merangkai sayuran bisa dimakan dan bisa dicampur dengan buah. Tidak semua dibuat garnish tapi bisa ditambahkan hanya 25 persen saja," terang Ratna.

Bahan-bahan seperti terong,  apel dan kentang yang gampang teroksidasi menurut Ratna jangan dipotong.

"Bahan harus masih segar. Bisa dipilih aneka jenis bahan, misal sayur sop atau sayur lodeh. Dalam merangkai sayuran bahannya tidak boleh menggunakan staples," tambah Ratna sambil mengajak peserta untuk praktik merangkai sayuran.

Di akhir kegiatan diumumkan penilaian terhadap hasil praktik merangkai sayuran. Yang mendapatkan nilai terbaik secara berurutan adalah: Desa Candiwulan, Kelurahan Kebumen, Desa Jemur, Desa Roworejo, Desa Candimulyo dan Kelurahan Panjer.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>