Kewirausahaan Menjadi Topik Halakah Akademik Menyambut Dies Natalis ke-14 STIS Kebumen - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Kewirausahaan Menjadi Topik Halakah Akademik Menyambut Dies Natalis ke-14 STIS Kebumen

"Dunia wirausaha memerlukan hukum sebagai pedoman dan aturan sehingga usaha yang dilaksanakan tetap dalam koridor hukum," kata Teguh Purnomo.

Kewirausahaan Menjadi Topik Halakah Akademik Menyambut Dies Natalis ke-14 STIS Kebumen
Narasumber dan peserta halakah akademik STIS Kebumen foto bersama.
INI Kebumen KEBUMEN - Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Kebumen mengadakan kegiatan Halakah Akademik dengan tema "Kewirausahaan Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Revolusi 5,0". 

Kegiatan dilaksanakan di Kampus STIS Kebumen Jalan Stadion Candradimuka Kebumen, Minggu, 28 November 2021. 

Kegiatan halakah akademik, menurut Pejabat Ketua STIS Kebumen Dr Teguh Rokhmani .Pd MM, merupakan diskusi rutin STIS Kebumen guna merespon isu-isu aktual dan terkini yang ada di masyarakat.

"Namun kali ini juga menjadi rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-14 STIS Kebumen yang puncaknya akan dirayakan pada tanggal 17 Desember 2021," kata Teguh Rokhmani. 

Dalam sambutannya Teguh Rokhmani juga  menyampaikan bahwa kewirausahan sangat penting untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. 

Hal itu ditandai dengan semakin intensifnya pemanfaatan teknologi digital di setiap aspek kehidupan, berupa system cyber physic, Internet of Things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif. 

"Sedangkan revolusi sosial 5.0 adalah jawaban atas revolusi industri 4.0 yang penuh gejolak, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas, bukan untuk menyainginnya," jelasnya.

"Revolusi sosial pada prinsipnya mendasarkan peranan manusia pada kebersamaan dengan kemajuan teknologi yang ada. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian berbagai masalah sosial yang timbul, yang menghubungkan antara dunia maya dan dunia nyata," katanya.

Dikatakan Teguh Rokhmani, wirausaha pada dasarnya berkaitan dengan etos kerja untuk senantiasa adapatif terhadap setiap perubahan di masyarakat serta munculnya inovasi dan kreasi dalam menyikapi perubahan yang ada.

Halakah dipandu Dias Apollo, S.E menampilkan dua narasumber. Yakni Drs. H. Bambang Widadi yang merupakan pemilik Warung Sop Ari 1 dan Warung Sop 2 serta Pembantu Ketua II STID Kebumen, Dr. H. Teguh Purnomo, S.H., M.Hum., MKn.

Bambang Widadi mengungkapkan bahwa selama ini wirausaha diidentikkan dengan dunia bisnis dan jual beli. Padahal itu tidak sepenuhnya benar. 

"Wirausaha merupakan sikap mental positif untuk senantiasa maju dan berkembang. Orang yang ingin maju dan berkembang harus memiliki sikap kewirausahaan," paparnya.

Bambang lantas menceriterakan pengalamannya dalam mengelola usaha kuliner yang digelutinya. 

"Untuk memulai suatu usaha bisa dimulai dari nol atau bisa juga melanjutkan usaha yang sudah berjalan. Seorang wirausahawan juga harus menentukan target pasar dari produk atau jasa yang ditawarkan," tambah Bambang.

Ditekankan Bambang, produk dan jasa harus mempunyai keunikan dan nilai tambah (added value) agar menarik para konsumen. Kepuasan pelanggan menjadi salah satu kunci dalam kesuksesan suatu usaha. 

"Baik pelanggan internal (terutama para karyawan) maupun pelanggan ekternal (pengguna/pembeli produk/jasa). Karena iklan yang palin baik dan efektif adalah kepuasan pelanggan (customer satisfaction)," tandas Bambang.

Narasumber kedua Teguh Purnomo menyoroti kewirausahaan dari perspektif hukum. Hal ini tak lepas dari profesinya sebagai lawyer, baik di Kebumen maupun lingkup nasional. 

"Dunia wirausaha memerlukan hukum sebagai pedoman dan aturan sehingga usaha yang dilaksanakan tetap dalam koridor hukum," kata Teguh Purnomo.

Diceritakan juga pengalaman Teguh Purnomo dalam berwirausaha sejak kecil, meski bukan dari keluarga yang berlatar belakang pengusaha. 

"Sikap mental berani, bertanggung jawab dan melihat peluang berbeda yang ada di masyarakat, salah satu yang melatarbelakangi pilihan dalam bekerja dan berusaha," ujar Teguh Purnomo menuturkan.

Harus berbeda dengan yang lain sebagai nilai tambah, menurut Teguh Purnomo bisa menjadi strategi dalam melihat peluang pasar kerja.

"Misalnya jika di lingkungan sekitar sudah banyak guru, pegawai, petani dan pedagang maka pilihan kuliah di fakultas hukum menjadi sesuatu yang berbeda dan nilai tambah yang menjadi pilihan," ungkapnya.

Teguh Purnomo berharap melalui halakah akademik bisa menambah khasanah teori dan implementasi kewirausahaan dari berbagai aspek dan skala yang diusahakan. 

Karena itu Teguh Purnomo berharap STIS sebagai institusi akademik bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari apa yang disampaikan para nara sumber maupun peserta yang hadir. 

Utamanya yang bisa diterapkan di lingkungan STIS untuk mengembangkan jiwa dan semangat enterprepeship dan menghadapi era disrupsi, sebagai dampak revolusi industri 4.0 dan revolusi sosial 5.0. 

"Perguruan tinggi dalam hal ini STIS Kebumen harus selalu menanamkan sikap mental kewirausahaan (entrepreunership) kepada seluruh civitas akademika. Mulai dari dosen, mahasiswa sampai lulusannya tidak hanya mencari kerja, tetapi berani menciptakan pekerjaan," pungkasnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>