Tanam Ribuan Pohon, Ganjar Himbau Pemangku Jabatan Peka Pada Potensi Bencana Alam
“Bismillahirrohmanirrohim, nyes! Subur makmur amin,”
Ganjar menanam pohon pada kunjungannya ke Cilacap. |
Setidaknya ada 3.000 bibit pohon bernilai ekonomi ditanam. Antara lain Aren, Gayam, Durian hingga Beringin. Selain itu, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ganjar juga membagikan ribuan bibit pohon untuk Kelompok Tani Hutan di Cilacap.
“Bismillahirrohmanirrohim, nyes! Subur makmur amin,” seru Ganjar saat melakukan prosesi penanaman pohon.
Pada kegiatan itu Gubernur Jawa Tengah mengajak, agar warga Jawa Tengah agar mulai melakukan penanaman pohon. Selain bisa mencegah bencana banjir dan erosi, penanaman pohon di musim hujan juga lebih mudah. Seperti diketahui kondisi tanah di musim hujan lebih lunak, tanaman pun tidak perlu disiram.
“Ini kan musimnya sudah hujan, waktu yang paling bagus untuk menanam. Kayak area ini, meskipun area warga tapi kita lihat kemiringannya saja udah tinggi yuk kita tanam,” ujar Ganjar.
Kepala Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto mengatakan, bibit yang ditanam pada acara tersebut sengaja dipilih yang bernilai ekonomis. Selain untuk perbaikan lingkungan, pohon-pohon ini juga bisa membawa dampak ekonomi.
Selain bernilai ekonomis, pohon-pohon yang dipilih juga yang terbilang langka yang khasiatnya belum banyak diketahui orang, misalnya pohon Gayam, yang buahnya bermanfaat untuk sistem pencernaan.
“Maka mulai tanaman-tanaman langka itu kita tanam sehingga masyarakat bisa tahu manfaatnya banyak. Tadi juga ada tanaman aren, itu juga bisa serap air yang cukup banyak. Pohon beringin, itu menyerap air juga. Banyak (jenis) yang kira-kira nggak ditebang,” tutur Ganjar.
Di kesempatan yang sama, Ganjar kembali mengimbau pada masyarakat agar selalu siaga bencana. Apalagi, warga yang tinggal di area dengan kontur kemiringan tinggi dan dekat aliran air.
Berkaca dari pengalaman Desa Karanggintung, Gubernur Jawa Tengah meminta agar para pemangku jabatan setempat harus mulai menyiapkan tempat pengungsian. Sehingga jika curah hujan tinggi dan durasinya lama hingga rawan terjadi bencana, bisa mengambil langkah antisipasi untuk segera mengungsikan warga.
“Kalau perlu latihan ngungsi, selamatkan dulu nyawanya, kurangi dulu korbannya. Edukasi dari awal (buat) orang mulai paham bahwa wilayah kita memang berpotensi untuk terkena bencana,” katanya.
“Saya minta diedukasi nggih Pak Lurah, agar di tengah suasana bencana semua siaga. Daerah-daerah dengan kemiringan yang berbahaya kalau hujan deras, siapkan tempat pengungsian. Nganggo kentongan ya ora papa ayo ngungsi (pakai ketongan tidak apa-apa, segera mengungsi),” tegas Ganjar.(*)