Waspada, Fenomena La Nina Moderat Tingkatkan Curah Hujan
BMKG mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar tetap waspada.
Dwikorita mengingatkan potensi fenomena La Nina Moderat. |
Hal ini diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, usai membuka Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tematik, di Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Senin, 22 November 2021.
“Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terhadap akumulasi curah hujan pada pertengahan bulan November ini, terjadi peningkatan curah hujan bulanan akibat Fenomena La Lina Moderat,” katanya, dikutip INI Kebumen dari jatengprov.go.id.
Dwikorita mengatakan, peningkatan curah hujan tersebut hingga mencapai 70 persen. Selama November hingga April 2022 mendatang, curah hujan di Indonesia pun diperkirakan masih tinggi, karena La Nina Moderat dapat menambah curah hujan antara 100-150 milimeter per bulan.
La Lina waktu bulan Oktober kemarin masih lemah, tetapi hari ini menjelang akhir November sudah menguat menjadi moderat.
Seperti tahun lalu, dimana La Lina itu mengakibatkan kenaikan curah hujan bulanan dapat mencapai 20 sampai 70 persen, untuk wilayah Temangung ini sudah mencapai 20-40 persen.
"Terutama wilayah bagian tenggara, di bagian tengah juga meningkat sampai 20 persen,” imbuhnya.
Menyikapi kondisi tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan banjir dan longsor agar tetap waspada. Sebab, dampak dari La Lina Moderat memungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Selain berpengaruh pada tanaman milik petani, fenomena La Lina Moderat ini memungkinkan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata dia.
"Untuk itu kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor agar tetap waspada, dan mengungsi ke tempat yang aman, jika ada tanda-tanda terjadi bencana alam,” pungkasnya.(*)