Dua Kabupaten Masuk Level 3, Ganjar Minta Penanganan Serius dan Genjot Vaksin - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Dua Kabupaten Masuk Level 3, Ganjar Minta Penanganan Serius dan Genjot Vaksin

Terkait kemungkinan lonjakan mobilitas Natal dan tahun baru, Gubernur meminta semua daerah di Jawa Tengah untuk melakukan antisipasi.

Dua Kabupaten Masuk Level 3, Ganjar Minta Penanganan Serius dan Genjot Vaksin
Dua daerah di Jateng masuk PPKM Level 3.
INI Kebumen SEMARANG - Sebanyak 8 daerah di Jawa Tengah ditetapkan masuk PPKM level 1, 25 kabupaten/kota masuk level 2 dan dua daerah masuk level 3. Dua daerah yang masuk level 3 yakni Pemalang dan Jepara.

Terkait hal itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta semua kepala daerah waspada, terutama pada kemunculan varian baru virus Covid. 

"Semua sekarang harus standby dan harus hati-hati. Jadi kita lagi mencermati terus kemungkinan adanya varian baru. Alhamdulillah sampai saat ini di Indonesia belum ada. Maka kita hati-hati betul," katanya. 

Terkait levelling itu, Gubernur meminta semua Bupati/Wali Kota melakukan pengetatan-pengetatan dalam penerapan protokol kesehatan. Tidak boleh ada yang lengah, apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru. 

"Semua harus siaga, maka prokes harus diperketat. Dimanapun tempatnya, jangan dilonggarkan. Kalaulah ada masyarakat yang bisa berkegiatan di tempat umum, tolong prokesnya ditaati. Minimal masker jangan sampai lepas," tegasnya. 

Untuk daerah yang levelnya masih tinggi, Ganjar meminta agar pengetatan dilakukan dengan serius. Baik di pasar, restoran, tempat wisata dan lainnya harus diatur agar prokes benar-benar diterapkan. 

"Dan untuk daerah yang levelnya tinggi, saya minta ditangani serius. Karena itu kan ada syaratnya untuk menurunkan levelling, salah satunya percepatan vaksinasi untuk lansia. Vaksin sekarang sudah banyak, maka ayo digenjot," tegasnya. 

Khusus daerah yang masuk level 3, pelaksanaan prokes harus diperketat, tidak boleh abai. Petugas tidak boleh segan untuk menegur bahkan meminta putar balik masyarakat yang tidak mentaati prokes, termasuk di objek-objek wisata. 

"Termasuk tempat wisata juga diatur. Maka saya kemarin minta teman-teman Dinas Pariwisata untuk menyiapkan diri. Apalagi ini jelang libur akhir tahun, itu biasanya ramai. Maka saya minta diatur jumlahnya, prosentasenya, flow-nya sesuai dengan ketentuan," tegasnya. 

Terkait kemungkinan lonjakan mobilitas Natal dan tahun baru, Gubernur meminta semua daerah di Jawa Tengah untuk melakukan antisipasi. 

Bahkan ia mengaku meski sampai saat ini pihaknya belum mengambil kebijakan penyekatan, namun jika terjadi kondisi tertentu pihaknya bersama Kapolda Jawa Tengah telah berkoordinasi dan menyiapkan skenario-skenario terburuk. Skenario penyekatan mungkin dilakukan jika nanti terjadi perpindahan besar. 

"Kalau rame-rame dan terjadi perpindahan besar, ada potensi penularan (Covid-19). Maka kita hanya meminta pengertiannya dari seluruh kelompok masyarakat agar merayakan Natal dan tahun baru di tempatnya masing-masing agar kita bisa mencegah bersama-sama," tegasnya.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>