Hadir di HUT ke-76 PGRI, Ganjar: Guru Sekarang Tak Boleh Hanya Mengajar
Ganjar mengatakan, tantangan guru di Indonesia saat ini sangat berat. Pandemi memberikan pukulan keras pada semua sektor, termasuk sektor pendidikan.
Ganjar hadir di HUT ke-76 PGRI di Balairung UPGRIS Semarang. |
Mengenakan seragam PGRI, Ganjar disambut begitu meriah. Ganjar tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB.
Saat Ganjar datang, acara yang dihelat sudah hampir selesai. Dia langsung diminta oleh MC memberikan sambutan pada acara itu.
“Mohon maaf bapak-ibu, saya tadi harus mengikuti Rakor dengan Mendagri sehingga terlambat. Saya ucapkan selamat ulang tahun untuk PGRI dan saya doakan panjenengan sehat semuanya,” sapa gubernur mengawali sambutan.
Ganjar mengatakan, tantangan guru di Indonesia saat ini sangat berat. Pandemi memberikan pukulan keras pada semua sektor, termasuk sektor pendidikan.
“Maka saya berharap guru-guru tetap melakukan inovasi dan kreasi di tengah disrupsi di dunia pendidikan. Ada tantangan masa depan sangat luar biasa, yang menghadang dunia pendidikan kita,” ucapnya.
Guru, lanjut Ganjar, diminta melakukan lompatan-lompatan. Baik di sisi cara belajar mengajar, metode hingga metodologi pembelajaran. Hal itu penting untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
“Saya juga titip, anak-anak kita dibekali life skill agar mereka mampu menjawab tantangan zaman. Tidak kalah penting adalah membangun karakter anak-anak agar tidak mudah mem-bully temannya sendiri, tidak ngamukan, dan selalu hormat pada guru dan orang tua,” tegasnya.
Hanya dengan cara itulah, lanjut Ganjar, maka generasi Indonesia akan menjadi generasi yang lengkap dan paripurna. Mereka memiliki pengetahuan yang bagus, karakter bagus dan nilai-nilai spiritual yang bagus.
“Mereka adalah generasi muda yang kita siapkan untuk menyongsong masa depan yang gemilang,” terangnya.
Ditambahkan, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2045 nanti. Saat itulah ditentukan, apakah Indonesia akan menjadi negara besar seperti banyak pakar memprediksikan, atau hanya biasa-biasa saja.
“Gurulah yang bisa menyiapkan itu. Kami orang tua hanya mendukung dari belakang. Maka guru sekarang tidak boleh hanya mengajar, tapi memfasilitasi dan mendukung potensi anak-anak dengan kreasi dan inovasi,” pungkasnya.(*)