Pertemuan Istri Ganjar Pranowo dengan Anak-anak Penderita Kanker Mengharukan
Atikoh Tunaikan Janji Temui Anak Penderita Kanker di YKAKI
Atikoh Ganjar Pranowo saat menemui anak-anak penderita kanker. |
Meski harus dibatasi dengan tirai plastik, namun tak menghalangi kebahagiaan mereka bertemu dengan Ibunya Jateng ini.
Satu per satu anak mulai mengenalkan diri. Ada Agha (6) dari Pekalongan, Ibnu (7) asal Kudus, Iqbal (9) dari Blora, Randi (11) Jepara. Kemudian, Raihan (10)Brebes, Reyhan (14) Jepara, Vika (16) Pemalang. Beberapa anak dikenalkan orang tuanya karena masih balita, antara lain Salwa (2,5) dari Blora, dan Zidan (22 bulan) asal Tegal.
Bak ibu dan anak, dialog mengalir apa adanya. Mulai dari menceritakan sekolahnya, hobi, hingga pengalaman mereka. Nyaris tak ada keluhan terhadap penyakit kanker yang mereka hadapi.
Lain halnya dengan orang tua yang menunggu mereka selama menunggu di YKAKI, sambil menantikan jadwal pengobatan di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Nenek dari Ibnu misalnya. Dia tak kuasa menahan sedih saat menceritakan riwayat kanker di keluarganya, mulai ibu, adik, bahkan kini cucunya yang masih kecil divonis terkena kanker. Dia khawatir jika penyakit itu terus diturunkan di keluarga besarnya.
Wanita itu juga mengeluhkan jadwal kontrol, termasuk kemoterapi, yang seringkali molor. Padahal, obat-obatan yang mesti rutin dikonsumsi sudah habis. Dia takut jika kondisi cucunya memburuk.
Sementara, ayah Reyhan menyampaikan kendala transportasi menuju rumah sakit, mengingat di YKAKI hanya tersedia satu unit motor. Padahal, seringkali jadwal kontrol anak-anak hampir berbarengan. Sementara, untuk ojek online juga kadang harus menunggu lama.
Sementara itu, Atikoh Ganjar Pranowo sangat senang bisa kembali bertemu dengan anak-anak hebat yang tengah berjuang melawan kanker. Sebelumnya Atikoh bersama suaminya, GanjarPranowo seringkali berkunjung ke YKAKI. Namun, sejak pandemi Covid-19, dia sengaja menunda kunjungannya, demi melindungi anak-anak dari penularan Covid-19.
“Ini janji saya yang sudah lama,” ujarnya, seusai memberikan bantuan.
Atikoh mengapresiasi upaya YKAKI yang telah memberikan pendampingan, termasuk pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan penguatan psikologis. Namun, dia berharap masyarakat ikut membantu, menjadi support system.
Diakui, dari perbincangannya, ada sejumlah permasalahan yang dikeluhkan. Menanggapi hal tersebut, Atikoh Ganjar Pranowo akan berupaya mengomunikasikan dengan pihak rumah sakit, agar pengobatan pada anak-anak penderita kanker tetap diutamakan.
Meski diakui, rumah sakit nasional yang menjadi rujukan tersebut, selalu dipenuhi pasien, termasuk kanker. Mengenai kendala transportasi, semoga ada pihak yang memberikan bantuan.
“Untuk adik-adik, keluarga, bapak ibu, tetap semangat. Insyaallah nanti ada jalan,” tandasnya.
Kepala Cabang YKAKI Semarang Vita Mahaswari mengapresiasi kedatangan Atikoh, yang dapat membangkitkan semangat anak-anak penderita kanker. Saat ini ada 17 anak yang ditangani YKAKI. Empat anak di antaranya, tengah menjalani pengobatan di RSUP Dr Kariadi. Selama pengobatan, beberapa anak progresnya luar biasa.
Untuk menjaga dari penularan Covid-19, dua tahun terakhir pihaknya membatasi kunjungan donatur karena pandemi Covid-19. Terlebih, saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang membuat pihaknya memutuskan untuk menutup kunjungan. Akibatnya, bantuan dari donatur menurun 50 persen.
“Bagaimana pun, kita harus melindungi anak-anak. Seluruh penghuni di Rumah Kita juga sudah divaksin, termasuk orang tua yang menunggui, karena berasal dari luar kota. Staf saya, semua juga sudah divaksin,” pungkasnya.(*)