Jateng Alami Deflasi 0,12 Persen di Oktober 2022, BPS Ungkap 5 Biang Keroknya - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Jateng Alami Deflasi 0,12 Persen di Oktober 2022, BPS Ungkap 5 Biang Keroknya

Jateng Alami Deflasi 0,12 Persen di Oktober 2022, BPS Ungkap 5 Biang Keroknya
Jateng Alami Deflasi 0,12 Persen pada Oktober 2022 (Diskominfo Jateng)

INI KEBUMEN - Provinsi Jawa Tengah mengalami deflasi sebesar 0,12 persen pada Oktober 2022, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 112,64.

Penyebab  utama  deflasi  Oktober  2022  yakni penurunan  harga  cabai  merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara.

Kepala Badan Pusat Statistik Jateng Adhi Wiriana mengatakan, provinsi ini mengalami deflasi hingga 0,12 persen. Tercatat, dari enam kota IHK di Jawa Tengah, tiga kota mengalami  deflasi dan tiga  kota mengalami inflasi.

“Pada Oktober 2022 sampai 31 Oktober kemarin, kita mencatat dari enam kota inflasi di Jawa Tengah, ada tiga kota mengalami inflasi kenaikan harga. Tetapi ada tiga kota yang ternyata mengalami penurunan harga ataupun deflasi,” kata Adhi, dalam konferensi pers virtualnya, Selasa, 1 November 2022.

Menurutnya, secara simultan dari enam kota ini yaitu Cilacap, Purwokerto, Kudus, Surakarta, Semarang dan Tegal, diperoleh IHK ternyata terjadi deflasi -0,12 persen.

Secara year-on-year (tahun ke tahun), terangnya, saat ini inflasi Jateng mencapai 6,00 persen. Sedangkan untuk kumulatif selama tahun kalender dari Desember 2021 sampai Oktober 2022 tercatat 4,98 persen.

“Tentunya ini menandakan kita sudah melampaui batas psikologis kita, karena harapannya kita akan berada sekitar tiga persen,” sambungnya.

Jika dilihat dari kondisi month to month, kondisi ini kelihatan lebih baik pada Oktober dengan deflasi 0,12 persen.

“Setelah pada bulan September lalu Jateng mengalami inflasi tertinggi selama tiga tahun, karena pada September terjadi kenaikan harga BBM, terutama pertalite dan solar,” ucapnya.

Adhi menyebut, secara year-on-year, posisi inflasi sudah bertengger di 6,00 persen. Masih secara year-on-year, Kota Surakarta mengalami inflasi tertingi yaitu 7,53 persen, diikuti Cilacap 7,21 persen. Sedangkan kota dengan inflasi relatif rendah adalah Kota Semarang 5,35 persen.

Sedangkan, penyebab utama deflasi  Oktober  2022 adalah penurunan harga  cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara.

Penahan utama deflasi adalah kenaikan  harga  beras, rekreasi, bensin, tarif  kendaraan roda dua online, dan bahan bakar rumah tangga.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>