Pasca Lebaran, Layanan Adminduk Naik 300 Persen dari Hari Biasa
Pasca Lebaran, Layanan Adminduk Naik 300 Persen dari Hari Biasa |
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Dukcapil Kebumen Anna Ratnawati. Ia mengatakan, sejak pelayanan dibuka pasca lebaran pada 24 April 2023 sampai saat ini jumlah masyarakat yang ingin mengurus administrasi kependukan semakin banyak dari berbagai kecamatan.
"Kalau hari biasa, itu paling hanya 100 orang yang cetak KTP elektronik, ini habis lebaran bisa sampai 340 orang yang mau cetak, dan ini hanya yang di Kantor Disdukcapil, dengan satu layanan pembuatan e-KTP, belum layanan lain," ujar Anna di kantornya, Rabu (3/5/2023).
Selain di Disdukcapil, pihaknya juga membuka layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan layanan jemput bola ke desa-desa. Total untuk se kabupaten, dalam setiap hari pasca lebaran rata-rata Disdukcapil bisa melayani pembuatan KTP sampai 740 keping cetakan.
"Untuk hari ini saja pembuatan Kartu Keluarga mencapai 746 kartu di semua tempat pelayanan, baik di Disdukcapil, MPP dan juga desa-desa. Di hari biasa setiap hari biasanya kita cetak KTP sampai 400, sekarang total di semua tempat pelayanan bisa sampai 740 lebih," ucapnya.
"Kemudian ada lagi pembuatan akte kelahiran itu hari ini 167 akte, Kartu Identitas Anak (KIA) ada 125. Belum lagi ada layanan perpindahan, layanan perekaman KTP, kemudian akte kematian, dan masih banyak yang lain," ungkap Anna.
Menurut Anna, adanya kenaikan jumlah layanan di Disducapil disebabkan karena masih banyaknya warga Kebumen yang mudik ke kampung halaman. Kemudian di sisa waktu yang ada, mereka memanfaatkan untuk mengurus administrasi kependudukan.
"Memang kalau habis lebaran ini ramai, antreannya panjang, banyak para pemudik yang ngurus administrasi kependudukan atau catatan sipil, dengan memanfaatkan sisa waktu yang ada," terang Anna.
Layanan Disdukcapil sendiri buka dari pukul 07.30 sampai pukul 12.00 WIB untuk pengambilan nomor antrean. Dengan jumlah pendaftar yang begitu banyak, layanan biasanya selesai sampai pukul 17.00 WIB. Mengingat petugas yang ada sangat terbatas.
"Jam 12.00 WIB itu sudah kita tutup untuk pengambilan Nomor antrean, karena kalau masih dibuka, itu sudah nggak cukup waktunya, karena yang antre saja ada yang dari habis subuh, jam 05.00 WIB sudah ada yang antre, dan biasanya pelayanan itu selesai jam lima sore. Bahkan hari kemarim itu sampai maghrib," terang Anna.
Menurut Anna, hal yang berbeda dengan tahun sebelumnya adalah masyarakat sekarang bukan saja mencetak e-KTP, tapi juga diarahkan untuk langsung membuat Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebagai bagian dari program nasional.
"Khusus pembuatan IKD, layanan hanya bisa dilakukan dengan datang langsung ke kantor Disdukcapil," terangnya.
Anna menyebut pendaftaran layanan kependudukan bisa dilakukan dengan cara datang langsung ke kantor dinas, di MPP atau bisa daftar secara online. Anna meminta kepada masyarakat untuk tetap bersabar dalam menunggu layanan dari petugas, karena serba terbatas.
"Jadi saya mohon masyarakat untuk bersabar, Insya Allah semua terlayani, meskipun lama karena memang ada kenaikan jumlah pendaftar. Sementara SDM kita terbatas, mohon pengertiannya," tegas Anna.
Zainal Mustofa (47) dari Desa Kalibangkang, Kecamatan Ayah saat ditemui di lokasi menyatakan, dirinya sudah tiba di Disdukcapil dari pukul 09.00 WIB, dan hingga pukul 13.00 WIB dirinya belum juga selesai mengurus pembuatan e-KTP yang disebutnya hilang.
"Ke sini mau ngurus KTP, kebetulan pas mudik, masih ada libur, jadi sekalian karena Insya Allah tanggal 10 ini mau balik lagi kerja di Malaysia," terang Zainal.
Zainal mengaku tidak keberatan harus menunggu lama untuk bisa memiliki KTP baru. Ia memilih menunggu sampai sore daripada harus pulang, dan kembali pada keesokan harinya.
"Nggak apa-apa nunggu sampai selesai, dari pada pulang besok ke sini masih tetap antre, udah gitu jauh pula. Jadi sama aja, mending sekalian. Karena ini ramai banget, jadi maklum kalau harus menunggu lumayan lama," tuturnya.(*)