Ramadan, Penjual Nanas Laris Manis
Pedagang musiman buah nanas berjualan trotoar depan kantor Pegadaian Kebumen, Kamis (8/6/2017). Pedagang musiman ini hanya berjualan pada bulan Ramadan saja. |
Salah satu pedagang buah nanas, Nafsiah, menyebutkan dirinya dalam sehari kini bisa menjual nanas sebanyak rata-rata 50-100 buah. Penjualan buah nanas melonjak saat memasuki pekan kedua Ramadan.
"Semakin dekat lebaran biasanya semakin ramai." kata Nafsiah, warga Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, yang telah berjualan buah nanas di depan Kantor Pejagoan setiap Ramadan sejak 20 tahun lalu.
Nafsiah mengungkapkan, buah nanas banyak digunakan warga setempat sebagai salah satu bahan baku pembuatan kue atau makanan lainnya. Selain itu, laris-manisnya buah-buahan ini mengingat tingginya animo masyarakat membeli aneka buah-buahan juga sebagai menu pilihan hidangan dan minuman buka puasa yang menyegarkan dan menyehatkan.
Meski di Kebumen banyak warga yang mengembangkan buah nanas, namun sebagian buah nanas yang diperjualbelikan di tempat itu didatangkan dari Blitar, Jawa Timur.
"Soal harga setiap tahunnya selalu naik, kalau tahun lalu satunya Rp 6.000, sekarang jadi Rp 7.500," ujarnya.
Pedagang musiman buah nanas berjualan trotoar depan kantor Pegadaian Kebumen, Kamis (8/6/2017). Pedagang musiman ini hanya berjualan pada bulan Ramadan saja. |
Sementara pedagang buah lainnya, mengatakan permintaan buah nanas pasti naik selama Ramadan dan persediannya masih banyak di tingkat distributor sehingga para pedagang tidak kesulitan untuk menambah pasokan.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Fatimah (42), mengaku membeli buah nanas untuk kebutuhan membuat kue nastar. Dia mengaku setiap Ramadan selalu membeli buah nanas di depan Kantor Pegadaian Kebumen.
"Saya kan kebetulan banyak yang pesan kue nastar untuk lebaran, selainya saya buat dari nanas. Jadi ya saya selalu dibeli," katanya kemarin.
Sekali membeli, Fatimah minimal membeli sepuluh buah nanas. "Dalam seminggu paling beli dua kali, tergantung dari pesanan kuenya," imbuhnya.(*)