Resensi Buku: Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Resensi Buku: Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal

Judul Buku: Pelayaran Hati Pendamba Surga
Penulis: M. Dhaun El Firdaus
Genre: Puisi
ISBN: 978-602-5732-36-2
Penerbit: Ujwart Media, Kp. Sukahaji, RT 002/RW 001, Cisero, Cisurupan, Garut, Jawa Barat
Isi: 80 hal + viii.
Resensi Buku: Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal
Buku Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal
Berakhirnya masa remaja dan dimulainya masa awal (rentang usia 18 s.d 40 tahun), tak berarti tuntasnya masa pencarian jati diri. Pada akhir usia 20 tahun pemilihan struktur hidup menjadi semakin penting dan itu biasanya akan berlangsung hingga mendekati usia 28 tahun.

Psikolog Elizabeth B Hurlock menyebut salah satu ciri dari masa dewasa awal sebagai masa bermasalah. Banyak masalah baru yang harus dihadapi seseorang yang berbeda dari masalah-masalah yang sudah dialami sebelumnya.

Bagi umat Islam, salah satu masalah yang barangkali akan menghinggapi seseorang di masa dewasa awal adalah terkait hubungan dengan lawan jenis. Pada masa dewasa awal itulah lazimnya orang pertama kali menikah. Pergaulan pra nikah itulah yang sering mengundang berbagai masalah.

Kegelisahan itu yang barangkali dirasakan M. Dhaun El Firdaus mengamati pergaulan orang-orang seusianya. Di sisi lain, dirinya sendiri juga merasa belum selesai merumuskan jati dirinya dalam melangkah ke depan. Ungkapan kegelisahan ini yang kemudian diekspresikan melalui sejumlah puisi.

Kegelisahan ini tertangkap dari dua puisi pembuka yang berjudul "Aku" dan "Coretan Seorang Hamba". Sementara dalam tiga puisi penutupnya "Tentang Aku", "Kotak Hitam" dan "Pelayaran Hati", Dhaun menegaskan perjalanan hidupnya yang masih panjang, entah sampai kapan.

Secara keseluruhan ada 66 puisi pendek dalam antologi ini. Disebut puisi pendek, karena tak ada yang lebih dari satu halaman. Gaya penulisan puisinya sama semua, sentris. Sehingga hampir semua tulisan puisinya menciptakan bentuk seperti piala.

Ditulis dalam kurun waktu 1 Januari s.d 22 April 2018. Tema puisinya belum beragam, masih seputar cinta. Baik cinta kepada pasangan dengan berbagai bentuk ungkapan, maupun cinta kepada Sang Penciptanya. Sehingga puisinya lebih tepat dikategorikan sebagai "puisi kamar", dibaca untuk dinikmati sendiri di dalam kamar, bukan di atas panggung.

Positifnya tema cinta diungkapkan dengan semangat optimis, seperti bait pertama dalam "Selasa Malam Merindu".
Resensi Buku: Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal
Sampul Buku Ekspresi Gejolak Masa Dewasa Awal
Cinta indah karena Ilahi berkembang
Merekahkan bunga di tepi jurang
Yang hampir mati kembali berseri
Menguatkan kerapuhan iman dalam hati

Walau kadang ada juga nada putus asa, sebagaimana bait akhir puisi "Tentang Malam yang Gelap" (About Black Night)

Ingin kulari pergi
Terbangkan kesakitan hati
Jauhi kehidupan
Bunuh hati dan perasaan

Dominasi tema cinta dalam antologi puisi pertamanya ini, menguatkan dua penghargaan yang pernah diperoleh penulisnya. Di bulan Februari 2018, M. Dhaun El Firdaus meraih penghargaan sebagai penulis terbaik dalam ajang cipta puisi dan cermin tingkat nasional dengan tema "My Family dan Kehidupan" yang diadakan WA Publisher. Di bulan yang sama, Dhaun juga menjadi juara utama lomba cipta puisi tema Ilustrasi Cinta, yang diadakan Basmallah Publisher.

Dengan usianya yang masih muda, 28 tahun, masih banyak waktu bagi Dhaun, yang tinggal di Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan ini untuk terus berproses meningkatkan keragaman tema karyanya, menyentuh berbagai sisi kehidupan moderen yang kian kompleks. (Kang Juki).
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>