RSDS Kebumen Tambah 10 Unit Hemodialisa
Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, memotong pita pada peresmian Ruang Hemodialisa RSUD dr Soedirman (RSDS) Kebumen. |
Plt Direktur RSUD Dr Soedirman Kebumen, dr Iwan Danardono SpRAD MMR menjelaskan, meningkatnya angka kesakitan pasien gagal ginjal yang memerlukan tindakan hemodialisa terapi cuci darah di Kabupaten Kebumen, diperlukan penambahan pelayanan. Selain itu juga meningkatnya angka kesakitan pasien Stroke yang memerlukan asuhan komprehensif. Di Kebumen juga banyak pasien yang memerlukan tindakan operasi segera (Cyto).
“Peningkatan pelayanan untuk menurunkan angka kematian bayi. Baik itu neonatus (umur 0 hingga 4 minggu) atau anak,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, RSDS Kebumen melaksananakan penambahan hemodialisa 10 unit dan satu unit sebagai back up. Selain itu, juga membuka unit stroke dengan kapasitas empat bad. “Ini untuk perawatan pasien stroke secara komprehensif dan paripurna,” terang dia.
Menurutnya, hemodialisa merupakan terapi cuci darah di luar tubuh untuk pasien yang ginjalnya tidak bekerja secara normal. Ginjal yang sehat akan bekerja membersihkan darah. Selain itu ginjal juga membentuk zat-zat untuk menjaga tubuh tetap sehat. “Hemodialisa dibutuhkan saat ginjal tidak lagi dapat bekerja dengan baik,” katanya.
Ginjal pada tubuh manusia juga berfungsi untuk membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan dalam darah maupun cairan tubuh. Jika ginjal tak lagi berfungsi, biasanya pasien mengalami gejala seperti mual, muntah-muntah, pembengkakan, hingga lemah dan lesu. Kendati demikian gejala tersebut tidak selalu muncul.
“Dengan Hemodialisa, mesin berperan mirip seperti ginjal. Ini digunakan untuk membersihkan darah. Hemodialisa menyingkirkan zat-zat kotor atau limbah, garam, serta air berlebih yang berada di darah pasien,” imbuh Iwan.
Wakil Bupati Kebumen, KH Yazid Mahfudz, menegaskan launching tersebut merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Kebumen dan RSUD Dr Soedirman. Ini untuk mewujudkan pelayanan yang prima kepada kesehatan masyarakat. Ke depan pemerintah kabupaten akan terus berupaya meningkatkan kelas RSUD Dr Soedirman dari tipe C menjadi tipe B. Ini sebagaimana telah ditetapkan dengan Perda.
“Kami berpesan kepada pihak menajemen RSDS untuk memberikan pelayanan terbaik. Sebab pelayanan terbaik merupakan salah satu obat penawar sakit yang paling mujarab,” tegasnya.(*)