Musim Hujan di Kebumen Diprediksi Bakal Turun Awal November
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto, memberikan keterangan pers |
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto, mengatakan tahun ini awal musim kemarau di wilayah Kabupaten Kebumen sebagian terjadi pada Mei dasarian I dan dasarian II. Bahkan, untuk wilayah Kecamatan Ambal, Mirit dan Bonorowo telah terjadi sejak pertengahan April.
"Awal musim kemarau tahun ini maju dua dasarian dan sebagian wilayah 3 dasarian dibandingkan rata-rata (1981-2010)," kata Eko Widianto, saat menjadi narasumber pada jumpa pers "Tanggap Darurat Kekeringan" di Gedung Press Center Kebumen, Rabu, 11 September 2019.
Eko menjelaskan, musim kemarau di Kabupaten Kebumen diperkiakan terjadi selama 11 dasarian di sebagian wilayah Ambal, Sempor dan Rowokele. Kemudian, 12 dasarian di wilayah Kebumen utara, 13 dasarian untuk Kebumen bagian tengah dan selatan. Selanjutnya, 15 dasarian untuk sebagian wilayah Ambal dan Mirit.
"Puncak musim kemarau tahun terjadi mulai bulan Agustus," ujarnya.
Pemkab Kebumen pun telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Kebijakan itu sesuai dengan Keputusan Bupati Kebumen Nomor 360/1157 tahun 2019 tentang status siaga darurat bencana kekeringan di Kabupaten Kebumen tahun 2019.
"Status siaga darurat kekeringan selama 164 hari terhitung mulai tanggal 21 Mei sampai dengan 31 Oktober 2019," imbuhnya.
BPBD mengantisipasi dampak kemarau tersebut. Yaitu kekurangan air bersih, kebakaran hutan, gagal panen dan gangguan kesehatan. Untuk membantu warga terdampak kekeringan, Pemkab Kebumen memberikan bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan.
Hingga 10 September, BPBD Kebumen telah menyalurkan air bersih sebanyak 2,28 juta liter atau 489 tangki. Air bersih itu didistribusikan ke 5.960 Kepala Keluarga atau 24.744 jiwa yang ada di 52 desa di 14 kecamatan.
Pemkab Kebumen sendiri mengalokasikan anggaran sebesar Rp 346 juta setara 1.650 tangki untuk mengantisipasi kekeringan tahun ini. Anggaran sebesar itu nantinya diperuntukan untuk bantuan air kepada warga Kebumen yang terdampak kekeringan.(*)