Sudah Kantongi SNI dan BPOM, Garam Kebumen Layak Konsumsi - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Sudah Kantongi SNI dan BPOM, Garam Kebumen Layak Konsumsi

"Sudah sangat cukup untuk garam konsumsi. Tinggal menaikan sedikit kadarnya menjadi 97 persen untuk menjadi garam industri," 
Disaksikan Bupati Yazid Mahfudz, Syarif Widjaya menyerahkan sertifikat SNI kepada petani garam
www.inikebumen.net MIRIT - Garam produksi Kebumen telah mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam ruang lingkup proses produksi garam konsumsi beryodium. Selain itu, juga telah mendapat ijin edar dari BPOM, sehingga sudah bisa dijual bebas.

"Kebumen adalah kabupaten pertama yang menerima sertifikasi SNI, BPOM dan surat ijin edar," kata Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarif Widjaya, pada acara Launching Kampung Garam, di Desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Selasa, 24 September 2019.

Syarif Widjaya, mengatakan garam Kebumen memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari produksi daerah lain. Hal karena air laut sebagai bahan baku utamanya masih belum tercemar. Bahkan kadar natrium klorida (Na Cl) mencapai 95,75 persen.

"Sudah sangat cukup untuk garam konsumsi. Tinggal menaikan sedikit kadarnya menjadi 97 untuk menjadi garam industri," ujarnya.

Menurutnya, kualitas ini karena produksi garam di Kebumen menggunakan sistem tunel. Yaitu, air laut sebelum masuk ke dalam tunel sudah difilter dan di dalamnya dilapisi plastik.

"Sehingga hasilnya bisa langsung dipanen dengan kondisi bersih," terang Syarif.

Syarif berharap dengan adanya produk garam di Kebumen akan dapat mengurangi garam impor. Selain itu, ia juga meminta petani garam Kebumen agar tidak memproduksi garam krosok, yang dijual karungan.

"Garam krosok begitu panen langsung dikarungi sehingga harganya tergantung pasar. Kadang harganya Rp 2.000, kadang turun sampai Rp 150-200. Oleh karenanya Kebumen harus memproduksi garam konsumsi yang harganya stabil karena sudah diolah dan dijual langsung ke konsumen," imbuhnya.

Hadir pada acara tersebut, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Direktur Jasa Kelautan Kementerian KKP M Yusuf, Dandim 0709 Letkol Inf Zamril Philiang, Sekda Kebumen Ahmad Ujang Sugiono serta sejumlah pejabat lainnya.

Launching Kampung Garam di Kabupaten Kebumen dilakukan Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan KKP Syarif Widjaya. Peresmian sentra industri garam rakyat itu akan diselenggarakan di dua tempat.

Yang pertama peresmian gedung pengolahan garam Desa Tanggulangin Kecamatan Klirong. Kemudian, peresmian unit produksi garam di Kampung Garam Desa Miritpetikusan Kecamatan Mirit.

Rombongan juga akan meninjau kolam garam untuk sauna dan perendaman kaki (garam kesehatan). Kemudian, meninjau kolam terapi ikan nilem, pameran Poklahsar, olahan garam hingga meninjau selfi area.

Pada kesempatan itu, juga dilakukan kampanye memasyarakatkan makan ikan dan kampanye tolak plastik sekali pakai.

Selain itu, Bupati Yazid Mahfudz juga memberi nama ikan  nilem “Tulmen”. Yang merupakan singkatan akronim dari Ikan Nilem Merah Pringtutul Kebumen. Ikan ini merupakan hasil temuan dari Pusat Riset Perikanan Badan Riset dan SDM Kementerian Kelautan dan Perikanan yang hanya ada di Kebumen.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>