Duh! Setahun GNKK, Banyak Warga di Sadang Belum Tahu Geopark
Peserta geo parenting foto bersamad di di Agro Wisata Cangkring |
Kegiatan itu diikuti 32 orang peserta didik, para guru dan orang tua/walinya.
"Pilihan kegiatan parenting di Agro Wisata Cangkring dimaksudkan untuk lebih mengenalkan peserta didik dan orang tua tentang potensi wisata lokal agar bisa mengoptimalkan pemanfaatan potensi daerah," terang Nurnakhuddin, pembina Yayasan Madinatul Kahfi Alamiah yang menaungi RAT Mutiara Islam.
Agro Wisata Cangkring yang berupa embung merupakan salah satu situs geologi yang termasuk dalam kawasan Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong (GNKK).
Dikatakan Nurnakhudin, meski sudah setahun lebih GNKK ditetapkan, masih banyak masyarakat yang belum tahu menahu tentang GNKK.
Embung yang dibangun pada tahun 2011 ini bersebelahan dengan Situs Megalitikum Menhir Watu Tumpeng Tanggul Asih.
"Masih banyak masyarakat Sadang sendiri yang belum tahu tentang GNKK dengan embung cangkring termasuk menjadi bagiannya," imbuh Nurnalhuddin.
Kegiatan parenting yang baru pertama kali diselenggarakan RAT Mutiara Islam ini, punya nilai lebih karena ada aspek edukasi obyek wisata. Khususnya tentang GNKK.
"Jadi tidak terlalu berlebihan kalau disebut geo parenting," selorohnya.
Ustadzah Ismowati selaku narasumber menyampaikan bahwa peran orang tua lebih utama dan seharusnya yang pertama mengajarkan ilmu kepada anak-anaknya agar bisa memberikan pengaruh yang baik kepada anak-anaknya.
"Karena itu kegiatan ini dirasa sangat penting sebagai media pembelajaran bersama antara anak, orang tua, dan guru dalam memahami proses belajar mengajar," tandas ustadzah Ismowati.
Kegiatan selain diisi dengan dialog juga ada mewarnai dan bermain pasir bagi para peserta didik.
RAT Mutiara Islam Sadangkulon telah berdiri sejak 5 tahun lalu. Meski demikian, hingga saat ini ijin operasional masih dalam tahap proses. Pada tahun kelima ini, RAT tercatat memiliki 32 peserta didik.
Seiring dengan perkembangan dan minat masyarakat, saat ini RAT Mutiara Islam juga sedang membenahi ruang belajar.
"Sampai saat ini pembiayaan masih mandiri. Tapi kami membuka tangan lebar-lebar apabila ada pihak-pihak yang ingin ikut berpartisipasi," jelas Nurnakhuddin.(*)