Fenomena Langka, Gerhana Matahari Cincin di Kebumen Hanya Terlihat Parsial - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Fenomena Langka, Gerhana Matahari Cincin di Kebumen Hanya Terlihat Parsial

Gerhana Matahari Cincin di Kebumen
Fenomena Langka, Gerhana Matahari Cincin di Kebumen Hanya Terlihat Parsial
Warga ikut melakukan pengamatan gerhana matahari menggunakan kacamata khusus
www.inikebumen.net KARANGANYAR - Peristiwa gerhana matahari cincin di Kabupaten Kebumen nampak sebagai gerhana parsial atau gerhana sebagian. Fenomena alam berupa gerhana matahari cincin terjadi Kamis, 26 Desember 2019.

"Penyebab gerhana matahari cincin hanya terlihat sebagian karena posisi Kebumen berada di zona penumbra gerhana," ujar Wakil Sekretaris PCNU Kebumen Fauzi Al Muhtad, disela-sela pengamatan gerhana di halaman Masjid Jami Al-Mujahidin Karanganyar

Gerhana berlangsung antara pukul 10.54 hingga 14.28 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 12.46 WIB. Dengan 75 persen cakram matahari akan tertutupi bundaran bulan. 

PCNU Kebumen bekerjasama dengan Pondok Pesantren Mamba'ul Ihsan Karanganyar menggelar salat kusuf dan pengamatan gerhana matahari.

Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, mengikuti acara yang dimulai pukul 11.30 WIB itu diselenggarakan di Masjid Jami Al-Mujahidin Karanganyar. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kebumen Panut, Camat Karanganyar, Kapolsek Karanganyar dan Muspika setempat.

Shalat kusuf atau shalat gerhana yang dipimpin oleh Ketua MUI Kabupaten Kebumen KH Nursodik juga diikuti oleh ratusan santri dan masyarakat setempat.
Fenomena Langka, Gerhana Matahari Cincin di Kebumen Hanya Terlihat Parsial
Inilah Gerhanan Matahari Cincin di Kebumen yang terlihat parsial
Usai shalat kusuf dilakukan pengamatan gerhana matahari dengan menggunakan teleskop berfilter dan kacaamata gerhana. Selain itu juga dilakukan pemotretan gerhana.

"Dengan fenomena alam ini diharapkan akan meningkatkan iman dan ketaqwaa kita kepada Allah SWT," kata  Wabup Arif Sugiyanto.

Ia menegaskan gerhana matahari ini bukan karena ada peristiwa kelahirna atau kematian seseorang. "Tetapi ini sebagai bukiti karena keagunggan Allah," tegasnya.

Ketua MUI Kebumen KH Nursodik, menambahkan, meski fenomena alam gerhana sudah dapat diprediksi. Tetapi, baru 4 persen yang diketahui manusia berbagai benda langit. Itupun menggunakan bantuan alat.

"Artinya masih ada 96 persen belum dapat diketahui oleh manusia. Jadi ini menunjukan kebesaraan Allah," imbuhnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>