Ganjar Cek Persiapan Candi Gedong Songo Hadapi New Normal
Ganjar saat mengecek kesiapan Candi Gedongsongo (Foto: Slam/Humas Jateng) |
Ganjar meminta para pedagang tetap bersabar. Sebab saat ini, pemerintah sedang gencar melakukan persiapan untuk kembali membuka fasilitas-fasilitas publik. Termasuk pariwisata, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita latihan dulu ya, disiapkan nanti kira-kira seperti apa. Kemarin saya sudah ke Borobudur juga sama, sedang menyiapkan. Nanti pedagang diajak simulasi, cara jual belinya gimana, pengaturan jaraknya gimana, pembayarannya langsung dipegang atau disiapkan tempat khusus. Ini kan perlu latihan, tidak bisa cepat-cepat," terang Ganjar.
Kepada pengelola Ganjar meminta agar protokol kesehatan disiapkan betul apabila nantinya dibuka lagi.
Meski datang sambil gowes dengan wajah ditutupi masker dan berkacamata, namun hal itu tidak membuat pangling masyarakat sekitar.
“Flow mereka antri seperti apa, sarana prasana seperti tempat cuci tangan juga harus disiapkan, semua pengunjung wajib pakai masker, jaga jarak dan dicek suhu tubuhnya," katanya.
Ganjar juga meminta pengelola untuk menyiapkan polisi wisata. Polisi wisata itu ditugaskan untuk mengawasi pengunjung, menegur mereka yang tidak taat aturan serta membatasi agar tidak ada kerumunan.
"Saya minta segera dilakukan simulasi. Diuji coba dulu dengan sedikit pengunjung, mengajak wartawan dan pegiat pariwisata sehingga bisa diketahui bagaimana pengelolaannya. Polisi wisata juga harus dioptimalkan untuk mengatur, agar semua yang ada di sini nantinya bisa aman dan nyaman," tutupnya.
Sementara itu, salah satu pengurus obyek wisata Candi Gedongsongo, Siswanto mengatakan, Candi Gedongsongo sudah ditutup sejak Maret lalu. Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan sarana prasarana apabila nanti kembali dibuka.
"Sedang disiapkan semuanya, tempat cuci tangan, poster himbauan, garis-garis untuk jaga jarak dan sebagainya. Minggu depan kemungkinan kami akan melakukan simulasi," katanya.
Siswanto menerangkan, setiap hari tak kurang dari 500 wisatawan masuk ke tempat wisata itu. Apabila akhir pekan atau libur hari besar, pengunjung bisa mencapai 4-5 ribu.
"Kalau nanti dibuka kembali, tetap kami akan lakukan pembatasan, paling tidak 50 persen dari total pengunjung biasanya," pungkasnya.(*)