Kreatif dan Inovatif, Cara Pelaku UKM Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19 - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Kreatif dan Inovatif, Cara Pelaku UKM Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19

“Pondok pesantren juga akan membutuhkan handsanitizer atau sabun untuk cuci tangan dan masker,"
Kreatif dan Inovatif, Cara Pelaku UKM Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19
Wagub Jateng meninjau toko kelontong. (Foto: Handy/Humas Jateng)
INI Kebumen, SALATIGA - Roda ekonomi harus terus berjalan meski ditengah pandemi Covid-19. Mungkin itulah prinsip yang dipegang Sanyata, pemilik merek N&N Snack Salatiga.

Sejak pandemi Covid-19 melanda, usaha makanan kecilnya memang masih berjalan. Hanya saja, terjadi penurunan pembelian. Sanyata pun menyadari, penurunan itu tidak boleh terus dibiarkan, karena ia juga memiliki karyawan.

Lelaki paruh baya itu pun kemudian melihat potensi apa yang masih bisa dikerjakan untuk bertahan. Pilihannya jatuh pada pembuatan handsanitizer dan sabun cuci tangan.
Ia berpandangan, produk tersebut saat ini sedang banyak dibutuhkan masyarakat sehingga memiliki peluang pasar cukup besar.

"Kami memang selama ini usaha di bidang kuliner. Tapi dengan kondisi sekarang, harus bisa membaca peluang. Kami mendapat kesempatan membuat handsanitizer dan handsoap," tuturnya kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, saat menerima Bansos Bantuan Jaring Pengamanan Ekonomi (JPE) untuk UMKM melalui Kopontren di Tosaga Pondok Pesantren Pancasila Kota Salatiga, Kamis 4 Juni 2020.

Sanyata menceritakan, produksi handsanitizer dan handsoapnya sudah dipesan beberapa dinas di Kota Salatiga. Hanya saja pihaknya merasa membutuhkan pelatihan berbasis teknologi informasi agar pemasarannya makin luas.

Wagub Taj Yasin Maimoen pun mengapresiasi inovasi yang dilakukan Sanyata. Pada kondisi seperti sekarang, pelaku usaha memang dituntut untuk kreatif.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UMKM mendukung UKM yang senantiasa mau berinovasi dan mengembangkan diri. Yaknin dengan menyediakan berbagai pelatihan, termasuk di bidang teknologi informasi.

"Di Dinas Koperasi, kami ada pelatihan tersebut. Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk memasarkan produk-produk Jawa Tengah," tuturnya.

Wagub menambahkan, UKM yang memroduksi handsanitizer dan masker diharapkan bisa bekerja sama dengan pondok pesantren. Sebab, dua bahan itu tentu banyak dibutuhkan masyarakat dan juga di pondok pesantren.

“Pondok pesantren juga akan membutuhkan handsanitizer atau sabun untuk cuci tangan dan masker," ujarnya.(*)
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>