Kemarau di Depan Mata, Kebumen Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan
Bupati Kebumen saat memimpin apel |
Apel yang dipimpin langsung Bupati Yazid Mahfudz, melibatkan ratusan personel. Mulai dari TNI, Polri, Polisi Hutan, Dinas Perkim LH, Relawan BPBD, Petugas Damkar dan relawan lainnya.
Bupati Yazid Mahfudz, mengatakan apel ini digelar sebagai antisipasi menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan di tahun 2020.
"Masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Melainkan harus dilakukan secara sinergis oleh semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat," katanya.
BMKG memprediksi musim kemarau di Jawa Tengah akan terjadi pada Agustus 2020. Secara umum kondisi musim kemarau diperkirakan normal, namun untuk wilayah Jawa Tengah bagian selatan beberapa zona akan mengalami kondisi dibawah normal (kemarau lebih kering).
Bupati menuturkan, kondisi ini akan mengakibatkan desa-desa yang rawan kekeringan akan mengalami kesulitan air bersih.
"Untuk itu diperlukan sinergitas mangatasi kekurangan air bersih antara Perhutani, Lingkungan Hidup, serta peran serta masyarakat untuk selalu menjaga keseimbangan lahan dan hutan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati meminta semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap kemungkinan dampak kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan.
"Melakukan upaya penyimpanan ketersediaan air bersih dengan optimalisasi pemanfaatan embung, pelestarian sumber air dan pencarian sumber air lainnya," tegasnya.
Usai apel Bupati dan Forkopimda melakukan penanaman pohon di kawasan objek wisata tersebut. Pada kesempatan itu, juga digelar rapid tes Covid-19 massal untuk pengelola objek wisata di Kabupaten Kebumen.
Rapid test massal ini dilakukan menyusul akan mulai dibukanya tempat-tempat wisata mulai 15 Juli 2020 mendatang.(*)