Penerapan Jalan Satu Arah Malah Timbulkan Titik Rawan Macet Baru
Titik rawan kemacetan paling menonjol terjadi di Jalan Kusuma. Mulai dari pertigaan Koplak Dokar sampai Tugu Lawet.
Ujicoba penerapan jalan satu arah di Kebumen |
Salah satu tujuan dari kebijakan ini untuk mengurai kepadatan kendaraan. Namun, justru rekayasa lalu lintas tersebut justru menimbulkan titik rawan macet baru di sejumlah ruas jalan dan titik persimbangan.
Titik rawan kemacetan paling menonjol terjadi di Jalan Kusuma. Mulai dari pertigaan Koplak Dokar sampai Tugu Lawet.
Kemudian, Jalan Letjen Suprapto atau barat Pasar Tumenggungan hingga perempatan Bakso Urip. Jalan Ampera hingga Jalan S Parman.
Penumpukan kendaraan juga terjadi di Jalan Kolonel Sugiyono, dan Gang Mangga. Kepadatan ini terjadi lantaran menjadi jalan alternatif untuk menghindari Jalan Pahlawan yang menjadi jalan satu arah.
Pemkab Kebumen secara resmi mulai memberlakukan uji coba sistem jalan satu arah koridor perkotaan di lima jalan, Rabu, 5 Mei 2021.
Bupati Arif Sugiyanto mengatakan, wajah Kota Kebumen berubah. Terutama di sejumlah ruas jalan protokol seperti Jalan Kusuma, Jalan Pahlawan, Alun-alun, Jalan Kolopaking dan Jalan Mayjen Sutoyo menjadi satu satu arah.
Menurutnya, pemberlakuan jalan satu arah merupakan upaya manajemen lalu lintas untuk mengurai kepadatan lalu lintas di sepanjang ruas Jalan Pasuma (Pahlawan, Sutoyo, Kusuma).
Jalan di wilayah tersebut, merupakan kawasan perkantoran, pertokoan, sekolah, dan perbankan dengan tujuan meningkatkan keselamatan dan keamanan lalu lintas di Kabupaten Kebumen khususnya di kawasan perkotaan.
"Pemberlakukan satu arah ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang menyebabkan kemacetan," ujar Arif dalam sambutannya.
Terlebih, kata Arif, saat ini peningkatan volume kendaraan terus naik ditambah berkurangnya kapasitas jalan akibat parkir tepi jalan umum, lapak pedagang, ataupun tempat bongkar muat barang.
"Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat agar lebih teliti melihat rambu-rambu saat melalui kawasan rekayasa lalu lintas di kawasan Pasuma," jelasnya.
Di samping itu, para pengendara juga jangan sungkan untuk bertanya kepada petugas apabila ragu untuk mengambil jalan. "Kalau semua ini diikuti Insya Allah rekayasa mengurai kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut dapat terlaksana," ucap Arif.
Sebagai bupati, Arif sangat memahami apabila masih ada masyarakat yang masih kaget dan belum terbiasa dengan perubahan arus jalan ini. Sehingga, ia meminta kepada semua pihak untuk ikut berkontribusi mensosialisasikan rekayasa jalan satu arah ini.
"Termasuk menempatkan petugas-petugas pada titik-titik jalan satu arah dan pengalihan jalan yang terkena efek pengalihan. Besok saya minta rambu-rambu petunjuk jalan juga untuk diperbanyak agar masyarakat memahami," Pintanya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kebumen Cokro Aminoto menyampaikan, bahwa uji coba pemberlakukan satu arah di jalan protokol ini mulai dari 5 Mei sampai 20 Mei 2021 dalam durasi waktu ful 24 jam. Sembari sosialisasi ini berjalan, ia mengimbau masyarakat agar mentaati.
"Setelah uji coba ini selesai, ke depan pemberlakukan jalan satu arah akan tetap diberlakukan. Artinya setelah uji coba ini, kita harap tidak ada lagi masyarakat yang bandel dengan menyalahi aturan rambu-rambu lalu lintas yang sudah terpasang. Jangan sampai melawan arus, nanti bis kena sanksi tilang," jelasnya
Diketahui, ruas jalan yang diberlakukan satu arah yakni, Jalan Pahlawan satu arah ke barat, Jalan Mayjend Sutoyo satu arah ke timur, Jalan Kusuma satu arah ke selatan, jalan Kolopaking satu arah ke barat, dan alun-alun satu arah, searah jarum jam.(*)