Adopsi Mesin Probat, Pelaku Usaha Kopi di Temanggung Dapat Apresiasi Wagub - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Adopsi Mesin Probat, Pelaku Usaha Kopi di Temanggung Dapat Apresiasi Wagub

Kreatifitas Triyono mengundang kekaguman Wagub.

Adopsi Mesin Probat, Pelaku Usaha Kopi di Temanggung Dapat Apresiasi Wagub
Taj Yasin saat mengunjungi Kafe AF Coffee Roestary Temanggung
INI Kebumen TEMANGGUNG - Mesin roaster kopi merk Probat dari Jerman sangat terkenal di kalangan pelaku usaha kopi. 

Harganya yang fantastis, mencapi Rp.600 juta, membuatnya hanya dimiliki segelintir orang, salah satunya Triyanto. Terdorong ingin membantu pelaku bisnis kopi lain, ia membuat mesin serupa dengan harga yang jauh lebih terjangkau. 

Triyanto adalah pemilik kafe di AF Coffee Roestary di Temanggung. Ia menuturkan, dulu membeli mesin probat untuk mengetahui kualitas kopi Temanggung, khususnya jenis arabica Sindoro-Sumbing. 

 Hal dikatakan dia saat ditemui di sela-sela menerima kunjungan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di tempat usahanya yang berlokasi di Jalan Parakan-Wonosobo KM 1 Parakan, Jumat, 20 Agustus 2021.

"Untuk mengetahui kualitas kopi Temanggung, saya ambil alat itu (Probat). Tahun 2019 saya ikut kontes Kopi Specialty Indonesia, alhamdulillah dapat nomor dua,” ungkapnya.

Berkat kesempatan mengikuti pelatihan roasting branding dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Dan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Temanggung ia bisa mengembangkan alat roaster kopi sendiri. 

 Alat roaster kopi buatan Triyanto diproduksi dalam dua jenis, kapasitas 2-3 kg dan 5 kg. Untuk kapasitas 2-3 kg, harganya dibanderol Rp 25 juta dan kapasitas 5 kg, hanya Rp 50 juta. Ia sudah melayani pemesanan dari beberapa daerah di Jawa Tengah. Seperti Demak, Kota Semarang, dan Jepara.

Kreatifitas Triyono mengundang kekaguman Wagub. 

 “Ternyata beli alat dari luar negeri, bisa diadopsi menciptakan penggilingan kopi. ( harga ) Bisa ditekan sampai 90 persen. Kapasitasnya 5 kg, seharga Rp 50 juta. Dan (kapasitas) diturunkan lagi 2-3 kg seharga Rp 25 juta,” kata dia.

 Taj Yasin berharap, produksi mesin penggilingan kopi bisa terus berkembang di dalam negeri, sehingga dapat membantu pelaku usaha kopi untuk berkembang.(*)

Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>