Banjarnegara, Satu-satunya Kabupaten di Jateng yang Capaian Vaksinasi Masih Dibawah 50 Persen
19 Juta Penduduk Jawa Tengah Telah Divaksin Covid-19 Dosis Pertama
Ganjar Pranowo saat memimpin rapat vaksinasi. |
Komitmen itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mendapat paparan dari Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Pranowo pada rapat penanganan Covid-19 di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin, 15 November 2021.
Dari paparan tersebut diketahui jumlah masyarakat Jawa Tengah yang sudah tervaksinasi 66,16 persen atau sekitar lebih dari 19 juta orang untuk dosis pertama dan 41,15 persen untuk dosis keduanya.
Upaya percepatan dilakukan seiring menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Sebab, dari survei Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, potensi perjalanan orang pada libur Nataru nanti diperkirakan ada sekitar 4 juta orang. Terkait percepatan ini, lansia tetap menjadi prioritas.
Saat ini masih terdapat sepuluh daerah di Jawa Tengah yang capaian vaksinasi bagi lansianya masih di bawah 40 persen. Sementara untuk capaian vaksinasi umum hanya menyisakan satu daerah yang belum mencapai 50 persen.
"Masih ada sekitar 10 kabupaten/kota yang belum 50 persen untuk lansia, masih di bawah 40 persen. Kesepuluh daerah itu kita minta mengejar (vaksinasi) untuk yang lansia dan melakukan percepatan. Stok vaksin kita sekarang banyak banget. Silakan lakukan serangan yang lebih masif lagi. Mudah-mudahan dua hari ini bisa selesai," ajak Ganjar.
Kesepuluh daerah tersebut meliputi Jepara, Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Purbalingga, Pati, Batang, Banjarnegara, Blora, dan Kudus. Sementara satu kabupaten yang vaksinasinya umum belum di atas 50 persen adalah Kabupaten Banjarnegara.
"Sepuluh daerah itu khusus lansia, kalau yang untuk umum tinggal Banjarnegara saja. Dugaan saya besok saja sudah bisa 50 persen," ucapnya optimis.
Ganjar menjelaskan capaian target vaksinasi di Kabupaten Banjarnegara masih rendah dikarenakan saat memulai terbilang lambat. Maka dari itu sekarang diminta melakukan percepatan untuk mengejar ketertinggalan.
"Banjarnegara itu penyebabnya dulu start agak lambat. Maka sekarang kita gaspol. Ternyata Plt Bupatinya oke banget dan dikerahkan semuanya bahkan sampai malam dan libur pun berjalan. Hasilnya sudah kelihatan, kita tinggal bantu percepatan. Dia harus menebus keterlambatan yang dulu. Itu saja," jelas Ganjar.
Terkait keinginan banyak daerah yang ingin menurunkan level PPKM, sesuai aturan harus memenuhi syarat jumlah cakupan vaksinasi baik untuk masyarakat umum maupun lansia. Untuk menjadi PPKM level dua, persentasi vaksin untuk masyarakat umum harus mencapai 50 persen dan lansia 40 persen.
Sedangkan untuk menjadi level satu PPKM cakupan vaksinasi untuk masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen. Vaksinasi untuk umum dan lansia harus bersamaan, tidak bisa hanya salah satu saja karena keduanya menjadi indikator yang saling terkait.
Guna melakukan percepatan, Ganjar meminta agar dibuat pengalihan fungsi Jogo Tonggo untuk fokus membantu vaksinasi Covid-19 di kalangan lansia.
“Tentu saja sampai hari ini sih, Jogo Tonggo nya kayaknya dipindahkan untuk membantu vaksin kali ya. Karena soal makanan, soal kesehatan alhamdulillah relatif terkendali, sehingga mereka ya tidak terlalu sibuk lagi, dan bisa kita alihkan menggerakkan atau mencari tetangga yang sepuh yang belum disuntik atau belum divaksin,” terang Ganjar.(*)