Ganjar Tak Menyangka, di Tempat Kelahirannya Berdiri Sekolah Bertaraf Internasional
Saat ini sudah ada 70 orang siswa dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Papua.
Ganjar meninjau bangunan sekolah bertaraf internasional di tanah kelahirannya. |
Ganjar tak menyangka, di daerah yang dulunya hanya persawahan, ada sekolah luar biasa megah yang siap menampung siswa-siswi dari seluruh Indonesia, bahkan dunia.
Apalagi saat datang, ia langsung disuguhi bangunan sekolah sekaligus pondok yang megah. Bangunan empat lantai itu berdiri di pinggir jalan Solo-Tawangmangu.
Saat Ganjar tiba, ia langsung disambut puluhan siswa-siswi sekolah itu. Mereka bukan hanya berasal dari Jawa Tengah, melainkan berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Hal itu disampaikan para pelajar saat Ganjar menyapa.
“Kamu dari mana? Aceh, wah jauh sekali ya. Kalau kamu,” tanya Ganjar.
Satu per satu para siswa menjawab. Ada yang dari Palu (Sulawesi), Tangerang, Jakarta, Kalimantan, dan sebagainya.
Ganjar kemudian diajak berkeliling ke sekolah tersebut. Sejumlah tempat ia kunjungi, seperti ruang kelas, kamar tidur, dan tempat-tempat lainnya.
“Menarik ya, seingat saya waktu kecil dulu, di sini sawah gung lewang lewung (tidak ada apa-apanya). Hari ini ada sekolahan cukup bagus, sekolah internasional boarding school dari Al-Azhar. Dan ternyata siswanya dari seluruh Indonesia,” katanya.
Menurut Ganjar, tentu dirinya senang karena tiba-tiba di daerah tempatnya dulu tinggal semasa kecil ada potensi center of exelent. Anak-anak dari berbagai daerah datang ke Tawangmangu untuk belajar, bahkan ada yang dari luar negeri.
“Ada dari Malaysia dan India juga mau datang ke sini. Menarik karena sekolahnya dikemas secara modern, gurunya muda-muda, dan teknologi informasi dimasukkan dengan sangat bagus,” imbuhnya.
Gubernur berharap sekolah tersebut bisa mendidik anak-anak menjadi generasi yang berkarakter. Selain menguasai banyak hal termasuk ilmu pengetahuan, tapi juga menguasai agama.
“Jadi kelak di masyarakat bisa menjadi agen yang bisa memoderasi seluruh relasi-relasi antaranak bangsa bahkan dunia. Saya lihat tadi anak-anak semangatnya luar biasa, tinggal kita mendampingi agar ini menjadi tempat untuk mencetak generasi-generasi yang hebat,” pungkasnya.
Sementara itu, CEO Al-Azhar International Islamic Boarding School, Kartika Dewi mengatakan, sekolah itu baru berdiri pada tahun ini. Ada dua jenjang pendidikan di sekolah itu, yakni dua kelas pararel SMP dan dua kelas pararel SMA.
“Tahun depan kami akan buka kembali empat kelas. Saat ini sudah ada 70 orang siswa dari berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Bahkan tahun depan kami menerima beberapa murid dari luar negeri seperti Malaysia, India bahkan Brunai Darussalam,” ucapnya.(*)