Ratusan Peserta dari 8 Kabupaten Ikuti Seleksi Magang ke Jepang di Kebumen
"Namun dikarenakan Pandemi Covid-19 belum diberangkatkan, mudah-mudahan segera diberangkatkan," kata Anna, disela-sela acara.
Peserta seleksi magang ke Jepang mengikuti pembukaan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen. |
Tak hanya diikuti oleh warga Kebumen, seleksi tersebut juga diikuti peserta dari luar daerah. Yaitu dari Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Magelang, Banjarnegara, Wonosobo, dan Kebumen.
Dari 165 peserta yang mengikuti seleksi, peserta dari Kebumen sebanyak 74 orang terdiri 54 laki-laki dan 20 perempuan. Sisanya 91 peserta berasal dari Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Purworejo, Magelang, Banjarnegara dan Wonosobo.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan KUKM Kebumen Anna Ratnawati, menjelaskan sejak 2017 ada 73 warga Kebumen yang sudah diberangkatkan untuk bekerja di Jepang.
Sedangkan untuk seleksi 2019 dari Kebumen yang sudah mengikuti Pelatihan Tahap I di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi dan dinyatakan lulus sebanyak 96 orang.
"Namun dikarenakan Pandemi Covid-19 belum diberangkatkan, mudah-mudahan segera diberangkatkan," kata Anna, disela-sela acara.
Adapun untuk seleksi program magang ke Jepang 2021 dimulai 13-17 Desember 2021. Dari 2.020 orang yang mendaftar, 165 dinyatakan lulus untuk mengikuti seleksi. Materi seleksi antara lain, matematika, seleksi fisik, mental dan kedisiplinan, dan juga tes wawancara.
Peserta yang dinyatakan lolos selanjutnya akan mengikuti diklat selama 3 bulan di Kebumen dan selanjutnya berjenjang pembekalan dari Kemenaker di Balai Diklat Bekasi. Setelah melalui proses dan tahapan tersebut baru berangkat ke Jepang dengan fasilitas dari Kementerian Tenaga Kerja RI.
Ia berharap program ini setiap tahun bisa diadakan, sehingga semakin banyak putra putri Kebumen yang mendapat kesempatan bekerja di Jepang. Dengan begitu bisa mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Arif Sugiyanto, mangatakan mereka yang lulus seleksi nantinya akan bekerja di Jepang di bidang manufaktur, bangunan, pengelasan.
Kemudian, Program Caregiver, yakni program praktek kerja dengan jenis kerja perawat lansia. Dengan program ini, maka diharapkan bisa semakin mengurangi angka pengganguran di Kebumen.
"Pesan saya bekerjalah dengan Disiplin, setulus hati, bisa menjaga diri, tidak ceroboh sehingga bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan lingkungan. Dan kalian harus berbangga, karena tidak semua orang bisa diberi kesempatan untuk bekerja di Jepang. Harus disyukuri apapun pekerjaanya," jelasnya.
Ia berharap semua peserta dinyatakan lulus, dan bisa bekerja mengikuti budaya orang Jepang yang dikenal punya etos kerja yang baik, disiplin dan pekerja keras. Lebih dari itu, bisa menimba ilmu, dan menjaga nama baik Indonesia.
"Berangkat baik-baik, nanti pulang juga harus baik-baik. Gunakan ilmu yang didapat untuk membangun daerah kalian masing-masing," pesanya.
Pembukaan tersebut juga dihadiri Wakil Direktur IM Japan, Yurike Ozawa, dari unsur Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktifitas Kemenaker RI Sutarno.(*)