Sebelum Ledakan, Terjadi "Gempa" Lima Detik, Disusul Hujan Serpihan Genteng
Salah satu warga yang rumahnya rusak akibat ledakan hebat di Desa Krakal, Kecamatan Alian. |
Kuatno (50), warga setempat yang rumahnya berjarak sekitar 500 meter dari sumber ledakan mengaku saat kejadian seperti mau kiamat. Pasalnya, dia yang sedang tiduran di depan ruang TV merasakan getaran hebat sekitar hampir lima detik.
Disaat bersamaan seluruh kaca jendela rumahnya pecah dan menimpa dirinya. "Kalau saya nggak pakai selimut tebal mungkin saya sudah nggak ada sekarang," ujarnya, kepada inikebumen.net, Minggu (24/7/2017)
Tak hanya kaca jendela yang pecah, tetapi dua slot kunci pintu rumahnya juga jebol terkena efek getaran. Menurutnya, tak lama setelah getaran langsung terjadi ledakan besar seperti suara bom.
Berbarengan dengan suara ledakan terjadi hujan serpihan genteng yang mengguyur rumahnya. "Pokoknya kaya mau kiamat. Serpihan genteng banyak banget. Padahal jaraknya jauh," ungkapnya.
Tak hanya hujan serpihan genteng, rumah milik Nispah, warga lainnya juga tertimpa kayu kaso yang terbang dan jatuh diatas atap rumahnya. "Langsung jebol plafonnya sampai masuk ke dalam rumah," kata Nispah, warga yang rumahnya berjarak sekitar 200 meter dari sumber ledakan.
Sementara Rahmat, warga yang rumahnya bersebelahan dengan lokasi kejadian setelah terjadi ledakan melihat bola api membumbung tinggi. "Itu bukan ledakan tabung elpiji. Karena rumah itu kosong nggak ada tabung gas disana," ujar Rahmat.
Beruntung kejadian itu terjadi pada malam hari. Menurutnya, kalau terjadi di siang hari bisa ada korban. "Karena kebanyakan kan sudah mau tidur. Ndilalah yang punya rumah juga lagi keluar," imbuhnya.
Sementara itu, Polres Kebumen belum menetapkan tersangka kasus ledakan hebat yang terjadi di Desa Krakal, Kecamatan Alian. Penyidik masih memeriksa secara intensif pemilik rumah yang meledak pada Sabtu (22/7/2017) malam.
Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, menegaskan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Termasuk mengumpulkan barang bukti, dan keterangan saksi-saksi di lapangan.
"Sampai dengan saat ini pihaknya belum menentukan tersangka. Kami masih menunggu hasil dari tim Labfor Polda Jateng yang langsung datang ke TKP,” terangnya.(*)