Sumudi Tega Bunuh Ibu Kandungnya, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala - ini kebumen | Media Rujukan Kebumen

Sumudi Tega Bunuh Ibu Kandungnya, Alasannya Bikin Geleng-geleng Kepala

www.inikebumen.net KEBUMEN - Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri, Sumudi (35), mengaku tidak menyesal menghabisi ibu yang telah melahirkannya dengan cara sadis. Pria yang wajahnya dipenuhi tatto itu mengaku melakukan aksinya karena kesal tak kunjung dikasih uang Rp 500 ribu oleh ibunya. Hal itu terungkap saat press release kasus tersebut oleh Polres Kebumen, Sabtu sore 10 Maret 2018.

Alasan Sumudi Bunuh Ibunya, karena Tak Diberi Uang untuk Beli Gigi Palsu
Pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri, Sumudi, tampak santai berbincang dengan Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar.
Dihadapan Kapolres Kebumen, AKBP Arief Bahtiar, dengan wajah datar, Sumudi, mengaku tidak menyesal telah membunuh ibu kandungnya dengan cara keji. Tidak ada sedikitpun ekspresi penyesalan diwajah yang dipenuhi dengan tato tersebut.

Kepada polisi, Sumudi, sedikitpun tidak merasa menyesal dengan perbuatannya. Pemuda yang sering berada di Pasar Hewan Tamanwinangun itu merasa sadar saat memenggal kepala ibunya. "Ya nggak apa-apa (tidak punya ibu lagi)," kata Sumudi, saat diintograsi oleh Kapolres. 

Saat ditanya uang Rp 500 ribu akan digunakan untuk apa, Sumudi menjawab untuk beli gigi palsu. Hal ini lantaran gigi palsunya jatuh dan hilang ke dalam sumur. "Giginya ompong karena kebanyakan makan manis," ucap Sumudi, dengan santainya.

Sumudi, berhasil ditangkap polisi kurang dari 24 jam setelah membunuh ibunya di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren. Sumudi ditangkap saat sedang naik sepeda di Jalan Pemuda, tepatnya di GKJ Kebumen, Sabtu 10 Maret 2018 sekitar pukul 07.30 WIB.

Sesaat setelah menghabisi ibunya, Sumudi kabur dengan menaiki sepeda. Menurut pengakuannya kepada polisi, dia menaiki sepedanya kearah Petanahan, kemudian ke utara hingga Desa Karangsari, Kecamatan Sruweng.

Pada Sabtu pagi, pria yang telah dikaruniai satu anak ini menuju Alun-alun Kebumen. Saat di Alun-alun inilah ada warga yang mengenalnya dan melaporkan ke polisi. Hingga akhirnya polisi berhasil menangkapnya di Jalan Pemuda. Saat ditangkap, Sumudi akan ke rumah bapaknya di Bocor.

Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, mengungkapkan dari keterangan yang didalami penyidik, pelaku sudah merencanakan akan membunuh ibunya. Sebilah golok dan tas punggung sudah disiapkan sejak awal sebelum aksi kejinya dilancarkan.

Pelaku menghabisi orang yang telah melahirkannya dengan cara menebas leher ibunya sebanyak lima kali. Setelah memastikan kepala ibunya terpisah dengan tubuhnya, Sumudi rencananya akan membawa kepala ibunya tersebut dengan cara dimasukan ke dalam tas. Namun, karena tidak muat, Sumudi membatalkan niatnya tersebut. 

Terkait adanya dugaan gangguan jiwa, Kapolres Kebumen, tidak begitu saja percaya. Pasalnya, saat dimintai keterangan tersangka masih dapat berkomunikasi dengan baik. Pihaknya kini mendalami kondisi kejiwaan tersangka dengan bekerja sama Pusdokes Polda Jawa Tengah. Hal itu lantaran keterangan keluarga maupun warga terkait riwayat pelaku yang pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang pada 2014 lalu.

"Kita tetap proses sesuai dengan pidana umum lainnya," tegas Kapolres Kebumen, didampingi Kasat Reskrim Polres Kebumen AKP Aji Darmawan dan Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Masngudin.

Polisi masih terus mendalami motif pembunuhan sadis tersebut. Sejumlah barang bukti juga diamankan polisi. Diantaranya, parang yang digunakan untuk memenggal kepala korban, baju korban, tas ransel tersangka serta sepeda kayuh milik tersangka.

Lebih jauh, AKBP Arief Bahtiar mengatakan akan melakukan tes kejiwaan kepada korban. Karena informasi yang diperoleh kepolisian, tersangka pernah mengalami gangguan jiwa beberapa tahun yang lalu.

Slamet (51) Kepala Desa Bocor yang juga hadir ke Polres Kebumen mengatakan jika dalam kesehariannya tersangka dikenal tempramen. "Kalo di rumah, Sumudi orangnya tempramen. Suka marah marah. Terutama kepada Ibunya dan adik perempuannya. Sumudi marah kalo tidak dikasih uang," kata Slamet.

Akibat perbuatannya itu, untuk sementara, tersangka dipersangkakan dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana ancaman terberat hukuman mati atau seumur hidup.(*)

BACA JUGA: 
> Pembunuh Ibu Kandungnya di Buluspesantren Diringkus Polisi di Jalan Pemuda Kebumen 
> Sadis! Diduga Gara-gara Tak Dikasih Rp 500 Ribu, Pemuda ini Tebas Leher Ibunya Hingga Putus
Powered by Blogger.
}); })(jQuery); //]]>